Senin, 25 Juni 2012

Perubahan Anatomi Dan Fisiologis Pada Ibu Hamil


PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL

SISTEM KARDIOVASKULAR
                Selama kehamilan, jumlah darah yang dipommpaoleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac output ) meningkat sampai 0-50%. Peningkatan dimulai nterjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya usi kehamilan 16-28 minggu. Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat menjadi 80-90 kali/menit (biasanya 70kali/menit).
1.      Trimester I
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan.
Suplai darah kedalam rahim harus meningkat seiring dengan perkembangan rahim dan memenuhi kebutuhan plasenta yang mulai berfungsi, hormon estrogen menyebabkan perkembangan pembuluh-pembuluh darah baru. Pada awalnya pembuluh-pembuluh dara baru ini membentuk jaringan berliku-liku melalui dinding rahim.
2.      Trimester II
Ukuran jantung membesar karena ada peningkatan beban kerja yang disebabkan oleh meningkatnya cardiac output, jantung juga dapat bergeser ke kanan dan ke kiri serta berputar di muka karena tekanan uterus meningkat yang disebabkan oleh perkembangan uterus, cardiac output jantung yang meningkat mengakibatkan menurunnya sedikit daya tahan tubuh, dinding-dinding pembuluh darah mengalami relaksasi dan membesar akibat pengaruh hormon progesteron, kapasitas pembuluh darah dan kapiler juga bertambah, curah jantung akan bertambah sekitar 30%, bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur kehamilan 16 minggu, volume darah meningkat tetapi tekanan darah cenderung akan menurun.
3.      Trimester III
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah. Hemodilusi mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu, serum darah volume darah bertambah sebesar 25 sampai 30%.

Selama kehamilan, dengan adanya peningkatan volume darah pada hampir semua organ dalam tubuh, terlihat adanya perubahan yang signifikan pada sistem cardiovaskuler.

Perubahan-perubahan pada jantung adalah sebagai berikut :
·         Cardiac output, jumlah darah yang dikeluarkan dari jantung per menit, meningkat 30-50% karena adanya peningkatan volume darah.
·         Sebagian besar dari peningkatan output terjadi karena peningkatan stroke volume, jumlah darah yang dikeluarkan per detakan jantung.
·         Namun ada juga yang dipengaruhi oleh peningkatan heart rate sekitar 15%.
·         Pada wanita dengan ukuran jantung yang kecil atau dengan badan besar, detak jantung (hearth rate) akan meningkat sekitar 90-100 detakan/denyut per menit dan mereka mengalami pula kesulitan dalam menghadapi perubahan cardiovasculer dalam kehamilan.
·         Oleh karena itu dapat terlihat penambahan beban pada jantung selama kehamilan. Pada kelainan hipertensi dalam kehamilan terjadi vasospasme yang sangat meningkatkan beban jantung.

SISTEM  INTEGUMEN
1.      Muka
Pada kedua belah pipi dan hidung menyerupai topeng (topeng kehamilan) Cloasma gravidarum / zwangerschapmasker.

2.      Areola Mamae dan Putting susu
Areola Mamae daerah yang warnanya hitam disekitar putting susu, pada kehamilan warnanya akan lebih hitam, daerah sekitar yang biasanya tidak berwarna, sekarang berwarna hitam (secundair areola mamae). Puting susu juga menghitam dam membesar, lebih menonjol.
Payudara secara bertahap mengalami pembesaran Karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah. Pada awal kehamilan, keluar cairan jernih (kolostrum). Pigmen disekitar puting (areola) tumbuh lebih gelap Kelenjar Montgomery menonjol keluar.

3.      Linea alba
Garis hitam yg terbentang dr atas symphisis – pusat. Warna lebih hitam, kecuali akan timbul garis baru yg terbentang di tengah-tengah atas pusat ke atas (linea nigra). Pada bagian badan ini kecuali ada hiperpigmentasi adapula yang mirip garis-garis pada kulit (Striae Gravidarum).
Dua macam striae gravidarum :
a. Striae Livide
Garis-garis yang warnanya biru pada kulit (pada primigravida). Striae terjadi karena : ada H yang berlebihan dan ada pembesaran/ peregangan pada jaringan yang menimbulkan perdarahan pada kapiler halus di bawah kulit warna biru. Peregangan kulit ini dapat sembuh dan menimbulkan bekas seperti parut yang berwarna putih, jadi garis yang warnanya biru menjadi putih, karena sudah mengalami peregangan.

b. Striae albicans (pada multigravida).
Biasanya terdapat pada buah dada, perut dan paha. Striae ini kadang-kadang menimbulkan perasaan gatal pada penderita, yang disebabkan adanya peregangan jaringan yang menyebabkan

4.      Hiperpigmentasi.
Hiperpigmentasi terjadi karena kelenjar pituitari yang memingkat dan mengeluarkan hormon melanotropin yang dipengaruhi oleh MSH (Melanotropin Stimulating Hormon).

METABOLISME
·         Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium untuk pembentukan tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Peningkatan kbtuhan kalsium mencapai 70% dari diet biasanya . penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin, dan berpuasa saat kehamilan akan memproduksi lebih banyak ketosis, yang dikenal dengan “ cepat lapar “yang mungkin berbahaya pada janin.

·         Kebutuhan zat besiwanita hamil ± 1000 mg, 500mg dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah, dan 300 mg untuk transportasi ke fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu. 200 mg sisanyauntuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat besi rata-rata 3,5 mg/hari.

·         Pada metabolism lemak terjadi peningkatan kadar kolesterol sampai 350 mg atau lebih per 100cc. hormone somatotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya tersimpan di badan, perut, paha, dan lengan.

·         Kehamilan membutuhkan tambahan 80.000 kkal yang lebih banyak terkumpul pada 20 minggu terakhir kehamilan. Kalori sangat penting untuk pembentukan energy.

·         Kebutuhan protein pada wanita hamil berasal dari kebutuhan wanita tidak hamil ditambah kebutuhan protein untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel janin, plasenta, uterus dan payudara, serta peningkatan kebutuhan darah maternal. Selama 6 bulan terakhir kehamilan, sekitar 1 kg protein dideposit, kira-kira berasal dari 5-6 gram protein per hari (Hytten dan Leitch, 1971). Asam amino pada ibu hamil mengalami penurunan konsentrasi ornitin, glisin, taurin dan prolin, serta mengalami peningkatan konsentrasi asam glutamat dan alanin.
Sumber protein yang lebih baik berasal dari protein hewani, seperti daging, susu, telur, keju, dan ikan, sebab makanan terrsebut mengandung asam amino dalam kombinasi optimal. Susu beserta produk-produk yang berasal dari susu telah lama diperkirakan sebagai sumber makanan yang hampir ideal, terutama untuk protein dan kalsium, baik untuk wanita hamil maupun menyusui.

·         Secara praktis, semua makanan yang mengandung jumlah kalori yang cukup untuk peningkatan berat badan yang sesuai, mengandung mineral dalam jumlah cukup untuk mencegah defisiensi jika menggunakan garam beryodium.

·         Kadar fosfor selama kehamilan tidak banyak mengalami perubahan selama kehamilan.

·         Kekurangan seng yang berat dapat menyebabkan nafsu makan yang buruk, pertumbuhan yang kurang optimal, dan terganggunya penyembuhan luka. Defisiensi seng sangat berat menyebabkan dwarfisme dan hipogonadisme. Keadaan ini juga akan menyebabkan kelainan kulit yang spesifik, yaitu akrodermatitis enteropatika, dan dapat pula, pada keadaan yang sangat jarang, menyebabkan defisiensi zinc kongenital yang berat.

·         Penggunaan preparat garam beriodium oleh semua wanita hamil direkomendasikan karena kebutuhan bumil meningkat akibat tuntutan janin dan pengeluaran melalui ginjal yang meningkat. Namun perlu diingat bahwa konsumsi iodium dalam dosis tertentu selama kehamilan dapat menekan fungsi tiroid dan menyebabkan goiter pada janin.

·         Efek–efek kekurangan magnesium dalam kehamilan hingga kini belum diketahui secara jelas. Namun tidak diragukan lagi bahwa selama periode penyakit kronik dimana asupan magnesium rendah atau tidak ada maka level Mg dalam plasma akan menjadi sangat rendah. Hal ini juga terjadi dalam kehamilan dengan diet yang tidak seimbang.

·         Berbagai enzim yang mengandung tembaga seperti sitokrom oksidase mempunyai peran yang sangat penting dalam berbagai proses oksidatif dalam produksi energi tubuh. Kehamilan sendiri mempunyai efek yang sangat besar pada metabolisme tembaga dalam tubuh yang ditandai dengan peningkatan ceruloplasmin serum dan tembaga dalam plasma. Defisiensi tembaga belum didokumentasikan pada kehamilan dan belum ada studi yang mempelajari asupan tembaga pada wanita hamil secara jelas. Dosis umum yang dipakai adalam sekitar 2 mg tembaga per tablet.

·         selenium adalah komponen dasar untuk enzin glutation peroksidase yang mengkatalase perubahan Hidrogen peroksida menjadi air. Selenium adalah komponen penting untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Defisiensinya telah diselidiki di beberapa bagia besar dari RRC dimana ada defisiensi Selenium secara geokimia. Efeknya adalah kardiomiopati pada anak dan wanita pada umur produktif. Namun toksisitas karena suplementasi berlebih juga telah tercatat.

·         Kromium dipercaya merupakan ko-faktor untuk insulin yang membantu untuk penempelan insulin pada reseptor perifernya. Namun data–data yang berhubungan dengan krom pada wanita hamil sangat sedikit.

·         Mangan berfungsi sebagai ko-faktor untuk enzyme seperti glycosiltransferase yang berfungsi dalam sintesis polisakarida dan glikoprotein namun defisiensinya pada wanita hamil belum diselidiki.

·         Konsentrasi Kalium pada bumil menurun sebesar 0.5 mEq/L pada trimester kedua (Brown dkk,1986). Rute pengeluarannya antara lain pada mual dan muntah yang dapat bergerak kearah hipokalemia dan alkalosis.

·         Kandungan natrium plasma akan menurun dalam kehamilan namun tidak pada tingkat yang mengkhawatirkan (Brown dkk, 1986).

·         Pemberian suplementasi fluoride pada bumil sampai saat ini masih dipertanyakan karena tidak ada hasil yang berarti pada anak (Horowitz and Heifetz, 1967).

·         Kebanyakan bukti yang berhubungan dengan pentingnya vitamin dalam kesuksesan reproduksi didapatkan dari penelitian pada binatang. Beberapa defisiensi yang berat terjadi pada binatang yang tidak diberi vitaman, yang dimulai lama sebelum kehamilan atau dengan memberi antagonis vitamin yang poten. Pemberian beberapa vitamin dalam jumlah berlebih pada binatang hamil menunjukkan efek yang merugikan pada janin.

·         Asam Folat
Di USA, sekitar 4000 kehamilan mengalami defek pada tube neural dan lebih dari setengah dapat dicegah dengan pemberian tambahan asam folat sebesar 400 ug selama masa kehamilan (Centers for Disease Control and Prevention, 1992).

BERAT BADAN DAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tnggi badan adalah dengan menggunakan indeks masa tubuh (IMT). Dengan rumus berat badan dibagi tinngi badan pangkat 2.
IMT=

Rentang nilai IMT :
·         19,8-26,6         : normal
·         < 19,8              : underweight
·         26,6-29,0         : overweight
·         >29,0               : obese
Pertambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat badannya lebih dari 1 kg/bulan.
Perkiraan berat badan yang dianjurkan :
·         4 kg pada kehamilan trimester I
·         0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III
·         Totalnya sekitar 15-16 kg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar